Indonesia merupakan negara agraris yang sangat bergantung pada sektor pertanian sebagai salah sau pilarutama dalam perekonomian. Kinerja sektor pertanian Indonesia sangat dipengaruhi oleh peran penyuluh pertanian, yang berperan sebagai penghubung antara petani dengan teknologi, informasi, dan inovasi terbaru dalam pertanian. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pemanfaatan TIK dalam penyuluhan pertanian telah menjadi semakin penting.
Dalam perjalanannya Penyuluh pertanian, seperti profesi lainnya, menghadapi sejumlah kendala baik internal maupun eksternal dalam menghadapi era digital 4.0. Era digital ini telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek, termasuk pertanian. Beberapa kendala yang dihadapi oleh penyuluh pertanian dalam era saat ini seperti adanya kendala internal seperti kurangnya keterampilan teknologi dimana banyak penyuluh pertanian yang belum memiliki keterampilan teknologi yang cukup untuk mengadopsi teknologi digital dengan efektif. Lalu kurangnya akses ke perangkat dan koneksi internet, masih banyak lagi kendala lainnya. Dari sisi eksternal juga terdapat beberapa hal yang menjadi kendala seperti terbatasnya infrastuktur, kurangnya literasi digital petani, ketidaksetaraan akses informasi, kebijakan dan regulasi yang kurang mendukung, sampai ke perubahan iklim dan bencana alam
Melalui fenomena yang ada, Muhammad Thamrin yang salah satu mahasiswa Doktor Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang tertarik untuk membahas tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam bentuk sebuah penelitian disertasi yang pelaksanaannya ada di Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Melalui hasil pengumpulan data yang telah ia lakukan dan dianalisa, ternyata didapati bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi solusi yang menjanjikan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Teknologi informasi seperti komputer, internet, perangkat mobile, dan aplikasi perangkat lunak telah mengubah cara penyuluh pertanian berinteraksi dengan petani dan menyampaikan informasi kepada mereka. Penggunaan TIK dalam penyuluhan pertanian memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja penyuluh di Kabupaten Deli Serdang, memperluas jangkauan layanan, serta memungkinkan penyuluh untuk memberikan solusi yang lebih tepat dan efektif. Diharapkan juga Pemanfaatan TIK dapat mendukung upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan perekonomian negara secara keseluruhan. (*)
*) Oleh : Muhammad Thamrin